Selasa, 20 Desember 2011

Aku dalam ke-aku-an ku

Aku menetapkan ke-aku-an ku dalam diriku.. Kupertahankan prinsipku dalam ke-aku-an ku.. Tapi saat aku tak lagi mengenali diriku dalam ke-aku-ku, hati kecilku pun ingin bertanya.. Adakah yang lebih hina dibanding tak ada lagi rasa malu??.. Adakah yang lebih tak berharga dibanding menyebarkan rasa??.. Dan adakah yang lebih nista dibanding kesombongan dari hati meskipun tak terucap..

Tanya itu muncul hanya beberapa saat yang lalu.. Aku seperti terlempar dalam lembah kehinaan, karena malu yang kutanggung tak tertahankan.. Aku seperti seonggok daging yang tak berharga, karena tiada lagi rasa yang kupunya.. Aku seperti hamba sahaya yang ternistakan, karena kesombongan umat Nya yang seolah merendahkan aku..


Aku dalam ke-aku-an ku.. Tetapkah aku mampu mempertahankannya??.. Sedang aku sendiri sangsi padaku, pada hatiku, pada kemampuanku..

Prinsip hidupku dalam ke-aku-an ku.. Mungkinkah aku tetap mengindahkannya??.. Sedang hatiku tak lagi suci.. Sedang hatiku pernah terisi.. Sedang hatiku pernah tersakiti.. Sedang hatiku pernah patah meskipun hanya satu kali..

Aku dalam ke-aku-an ku.. Tertelan oleh prinsip, rasa malu, dan kesombongan seorang hamba.. Entah akulah hamba itu, ataukah dia yang kumaksud.. Aku sendiri sangsi pada kesaksianku..

Ya Maha Kasih, jika hamba yang termaksud adalah aku sendiri dalam ke-aku-an ku, beribu harap kusampaikan pada Mu.. Kumohon hapuskan harap berlebih ini.. Harap yang pernah menimbulkan fitnah pada hatiku, pada hatinya, pada hati kami.. Karena aku hanya ingin mencintainya karena Mu.. Namun apabila hamba yang termaksud adalah dia, berjuta pinta kuucapkan pada Mu.. Kumohon, jauhkan rasa sombong dari hatinya.. Tetapkan ia sebagai hamba terkasih yang Kau miliki, meskipun tak Kau takdirkan dia untukku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar