Beberapa
ciri kepribadian yang rentan terhadap post power syndrome di antaranya adalah
mereka yang senang dihargai dan minta dihormati orang lain, suka mengatur,
'gila jabatan', menuntut agar permintaannya selalu dituruti, suka merasa
lebih unggul daripada yang lainnya, dan suka dilayani orang lain. Orang-orang
yang menaruh arti hidupnya pada prestise jabatan tertentu juga rentan terhadap
syndrome ini.
Istilahnya orang yang menganggap
jabatan, gelar, pangkat, atau kekuasaan itu adalah segala-galanya atau
merupakan hal yang sangat berarti dalam hidupnya. Secara ringkas mereka ini
disebut sebagai orang-orang dengan need of power yang tinggi.
Selain itu, ada pula mereka yang sebenarnya kurang kuat kepercayaan dirinya
sehingga sebenarnya selalu membutuhkan pengakuan dari orang lain, melalui
jabatannya dia merasa ”aman”.
Sindrom
ini bisa dialami oleh pria maupun wanita, tergantung dari berbagai faktor,
seperti ciri kepribadian, penghayatan terhadap apa makna dan tujuan ia
mengabdi, bekerja, dan berkarya, pengalaman selama bekerja, pengaruh lingkungan
keluarga, dan budaya. Syndrome ini mampu mempengaruhi konsep diri seseorang,
membuat seseorang merasa kehilangan peran, status, dan identitasnya dalam
masyarakat menjadi berubah sehingga dapat menurunkan harga diri.
Itulah
kenapa kita sering melihat kelompok statusquo, kadang kadang bergerak tidak
rasional dan tidak realistis, selalu bicara mengikuti apa yang diinginkannya,
bernostalgia dengan kekuasaan yang sempat mereka dapatkan dahulu. Memutar kaset
rusak berulang ulang, hanya ingin waktu berhenti agar mereka akan bisa
menikmati terus apa yang ada dalam genggamannya.
Berangan
angan, menerawang masa lalu yang indah yang sudah tak ada, membayangkan masa
lalu yang penuh kenikmatan. mimpi yang tak pernah ada akhirnya. berhalusinasi
yang tidak ada dasarnya. terkadang kalau tidak mampu lagi mengembalikan
kenyataan kehidupan, maka seringkali tidak kembali, terlalu nikmat untuk di
tinggalkan, keterlanjuran menjadi sakit jiwa, bahkan bisa gila.
dari
berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar