Kondisi-kondisi yang
mengurangi volume darah, dapat mengurangi cardiac output(jumlah
darah yang dipompa oleh jantung) adalah:
Dehidrasi, gejala umumnya
timbul rasa mual, muntah, dan diare yang berkepanjangan. Air dalam jumlah yang
besar hilang ketika muntah dan diare, terutama jika penderita tidak minum
cairan yang cukup untuk menggantikan air yang menipis/habis.
Penyebab lain dari dehidrasi adalah olahraga, berkeringat,
demam, dan kelelahan karena panas, atau serangan panas. Seseorang dengan
dehidrasi ringan mungkin hanya mengalami kehausan dan mulut yang kering. Untuk
penderita dehidrasi yang sedang sampai berat mungkin menyebabkan orthostatic
hypotension (dinyatakan dengan keringanan kepala, pening-pening, atau
pingsan sewaktu berdiri). Dehidrasi jangka panjang juga dapat menyebabkan
shock, gagal ginjal, kebingungan, acidosis (terlalu banyak
asam di darah), koma, dan bahkan kematian.
Perdarahan sedang atau berat, dapat
menghabiskan darah dari tubuh seseorang, yang menjurus pada tekanan darah
rendah atau orthostatic hypotension. Perdarahan dapat berakibat
dari trauma, komplikasi operasi, atau kelainan pencernaan. Adakalanya,
perdarahan mungkin menimbulkan penurunan tekanan darah secara cepat(contohnya,
perdarahan dari pecahnya (aortic aneurysm) sehingga
menyebabkan shock dan kematian dengan cepat.
Peradangan organ dalam tubuh, seperti pankreatitis
akut dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Pada
pankreatitis akut, cairan meninggalkan pembuluh-pembuluh darah memasuki
jaringan-jaringan yang meradang disekitar pankreas begitu juga rongga perut,
menghabiskan/menipiskan volume darah.
Kondisi-kondisi lain yang
menyebabkan tekanan darah rendah:
Vasovagal reaction, adalah
kondisi umum dimana seorang yang sehat untuk sementara mengembangkan tekanan
darah rendah, denyut jantung yang lambat, dan adakalanya pingsan. Vasovagal
reaction secara khas ditimbulkan oleh emosi-emosi dari takut atau
nyeri seperti pengambilan darah, memulai infusi intravena, atau oleh gangguan
pencernaan. Vasovagal reactions disebabkan oleh aktivitas dari
sistem syaraf diluar kemauan (autonomic), terutama syaraf vagus, yang
melepaskan hormon-hormon yang memperlambat jantung dan melebarkan
pembuluh-pembuluh darah.
Postural (orthostatic) hypotension adalah kejatuhan yang tiba-tiba pada tekanan darah ketika
seorang individu berdiri dari posisi duduk, berjongkok, atau terlentang. Ketika
seseorang berdiri, gaya berat menyebabkan darah turun ke vena di kaki, sehingga
lebih sedikit darah mencapai jantung untuk dipompa, dan sebagai akibatnya
tekanan darah jatuh. Tubuh normalnya merespon secara otomatis pada kejatuhan
tekanan darah dengan meningkatkan denyut jantung dan dengan menyempitkan vena
untuk mengembalikan lebih banyak darah ke jantung. Pada pasien-pasien dengan postural
hypotension, reflex yang mengkompensasi ini gagal terjadi, berakibat pada
tekanan darah rendah yang simptomatik.
Bentuk lain dari postural hypotension terjadi secara khas pada
orang muda yang sehat. Setelah berdiri yang
berkepanjangan, denyut jantung dan tekanan darah seseorang jatuh, menyebabkan
pening, mual, dan seringkali pingsan. Pada individu-individu ini, sistem syaraf
autonomic secara salah merespon pada berdiri yang berkepanjangan dengan
mengarahkan jantung untuk melambat dan vena-vena untuk melebar.
Micturition syncope adalah
kejatuhan sementara pada tekanan darah dan kehilangan kesadaran yang disebabkan
oleh membuang air kecil (kencing). Kondisi ini terjadi secara khas pada
penderita yang lebih tua dan mungkin disebabkan oleh pelepasan hormon-hormon
oleh syaraf-syaraf autonomic yang menurunkan tekanan darah.
Kekurangan Adrenal,
contohnya, yang disebabkan oleh penyakit Addison, dapat
menyebabkan tekanan darah rendah. Penyakit Addison adalah
kelainan dimana kelenjar-kelenjar adrenal musnah/hancur. Kelenjar-kelenjar
adrenal yang rusak tidak dapat lagi menghasilkan hormon-hormon adrenal yang
cukup (terutama cortisol) yang perlu untuk memelihara fungsi-fungsi tubuh yang
normal. Cortisol mempunyai banyak fungsi-fungsi, salah satunya adalah untuk
memelihara tekanan darah dan fungsi dari jantung. Penyakit Addison
dikarakteristikan oleh kehilangan berat badan, kelemahan otot, kelelahan,
tekanan darah rendah, dan, adakalanya, penggelapan kulit.
Septicemia, adalah infeksi yang
berat dimana bakteri (atau organisme infeksius lain seperti jamur) memasuki
darah. Infeksi secara khas berasal dari paru-paru (sebagai pneumonia), kantong
kemih, atau di perut yang disebabkan oleh diverticulitis atau batu-batu empedu.
Bakteri-bakteri kemudian memasuki darah dimana mereka melepaskan racun-racun
dan menyebabkan tekanan darah rendah yang amat besar dan mengancam nyawa (septic
shock), seringkali dengan kerusakan pada beberapa organ.
Anaphylaxis (anaphylactic shock), adalah reaksi alergi fatal yang berpotensi pada obat-obat
seperti penicillin, intravenous iodine yang digunakan pada beberapa studi-studi
x-ray, makanan seperti kacang tanah, atau sengatan lebah (sengata serangga).
Sebagai tambahan pada kejatuhan tekanan darah yang berat/parah, seseorang
mungkin juga mengalami hives, mencuit-cuit, dan leher yang membengkak dengan
kesulitan bernapas. Shock disebabkan oleh pembesaran dari pembuluh-pembuluh
darah yang mengandung darah dan keluarnya air dari darah kedalam jaringan-jaringan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar