Ada beberapa nasihat
psikolog untuk menghindarkan diri dari post-power syndrome.
1.
Pada saat melakukan suatu pekerjaan
atau sebelum menjabat, perlu disadari bahwa segala sesuatu adalah karunia dari
Tuhan termasuk kekuasaan dan jabatan.
2.
Kekuasaan itu tidak bersifat permanen
sehingga harus mempersiapkan diri apabila suatu saat kuasa itu lepas. Pribadi yang siap akan menjadi pribadi yang lebih tahan dalam
menghadapi krisis ini.
3.
Sebaiknya selama memegang jabatan,
tidak hanya memikirkan bagaimana cara untuk memertahankan kekuasaan, tetapi
memikirkan bagaimana cara untuk melakukan kaderisasi/ regenerasi. Penghargaan
akan diberikan bukan karena kekuasaan yang dimiliki, tetapi karena telah
melakukan suatu regenerasi yang baik.
4.
Perlu selalu ditanamkan bahwa tujuan
kekuasaan bukanlah agar kita dihargai oleh orang lain, tetapi supaya kita dapat
berbuat lebih banyak bagi kesejahteraan orang lain.
Menghadapi
semuanya dengan sudut pandang positif sangatlah penting. Dengan demikian, kita
terhindar dari sikap berburuk sangka yang justru bisa merusak mood kita. Kita
pun tetap bahagia dengan apa yang kita punya sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar