Oleh:
SRI NURMAYANTI
Jagung
manis (Zea mays saccharata [Sturt.] Bailey) merupakan salah satu
komoditas hortikultura yang disukai masyarakat.
Evaluasi keturunan biasanya dikaitkan dengan kemampuan tetua dalam suatu
persilangan yang disebut daya gabung.
Daya gabung adalah kemampuan genotipe untuk mewariskan karakter yang
diinginkan (sifat interest) kepada keturunannya.
Evaluasi daya gabung merupakan salah satu cara menilai kemampuan kedua tetua inbred untuk mewariskan sifat interest mereka kepada zuriat hibrid F1.
Evaluasi daya gabung merupakan salah satu cara menilai kemampuan kedua tetua inbred untuk mewariskan sifat interest mereka kepada zuriat hibrid F1.
Penelitian
ini bertujuan untuk: (1) mengetahui adanya ragam genetik dan heritabilitas
untuk sifat-sifat interest yang dievaluasi; (2) mengevaluasi daya gabung tetua
inbred kepada zuriat dwiwarna polinasi terbuka; dan (3) mendapatkan jagung
manis dwiwarna yang memiliki fenotipe biji kisut pada tongkolnya.
Penelitian ini dilakukan dalam Rancangan
Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga ulangan. Data dianalisis ragam untuk mendapatkan
kuadrat nilai tengah dan kuadrat nilai tengah harapan yang akan digunakan untuk
menduga ragam genetik dan heritabilitas.
Ragam genetik (σ2g)
dan heritabilitas broad-sense (h2BS) dihitung menggunakan model matematika
berdasarkan Hallauer dan Miranda.
Analisis daya gabung dilakukan dengan analisis boxplot.
Segregasi biji jagung manis true type dihitung dengan cara
membandingkan jumlah biji kisut dengan jumlah biji seluruhnya dalam satu
tongkol.
Berdasarkan hasil penelitian, perbedaan antarkultivar nyata
untuk karakter jumlah malai bunga jantan, diameter tongkol, panjang tongkol,
dan kadar sukrosa. Karakter tinggi
tanaman, posisi tongkol, jumlah daun, dan jumlah baris biji per tongkol tidak
berbeda. Nilai ragam genetik dan
heritabilitas lebih besar dari nol (> 1 GB) untuk karakter posisi tongkol,
jumlah malai bunga jantan, panjang tongkol, dan kadar sukrosa. Nilai ragam genetik tidak berbeda dari nol
(< 1 GB) untuk karakter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter tongkol, dan
jumlah baris biji per tongkol. Daya
gabung umum terbukti pada karakter tinggi tanaman, posisi tongkol, jumlah daun,
jumlah malai bunga jantan, panjang tongkol, dan kadar sukrosa. Daya
gabung khusus terbukti pada karakter diameter tongkol dan jumlah baris biji per
tongkol. Dari 15 tongkol jagung manis
yang diamati semuanya merupakan jagung manis dwiwarna. Rasa manis pada jagung manis ditentukan oleh
bentuk tampilan kisut pada biji jagung manis.
Berdasarkan jumlah biji kisut, dapat dilihat bahwa hampir semua sampel
yang diamati mewarisi sifat manis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar