Senin, 15 Oktober 2012

Husnuzhon tingkat tinggi


Dalam kajian beberapa hari yang lalu, seorang teman menyampaikan tausiyah tentang husnuzhon tingkat tinggi. Jadi ingin berbagi tentang isi tausiyahnya disini.


Thalhah bin Abdurrahman bin Auf adalah sosok paling dermawan dikalangan Quraisy pada zamannya. Ketika dalam kondisi sulit, istrinya pernah berkata kepadanya, “Aku tidak melihat kaum yang keterlaluan melebihi kawan-kawanmu!”
Thalhah terhenyak dan berkata “Kenapa? Mengapa kamu berkata seperti itu? Apa alasanmmu?”

Istrinya menjawab “Mereka dekat denganmu saat kamu berkecukupan, tapi mereka meninggalkanmu saat kamu dalam kesusahan.”
Dengan bijak Thalhah menjawab “Itu justru menunjukkan kebaikan mereka. Mereka datang saat aku kuat dan bisa membantu mereka dan mereka tidak mendatangiku saat aku tidak mampu berbuat (membantu), karena mereka tak ingin membebani diriku.”
Imam al-Maawardi menyebutkan kisah ini dalam kitabnya yang masyur, “Adabud Dunya wad Dien”, lalu beliau memberikan komentar, “Lihatlah bagaimana kemuliaan Thalhah sehingga dia menakwilkan sikap kurang baik para sahabatnya terhadap dirinya sebagai perlakuan baik. Dan tindakan yang sekilas bisa diartikan pengkhianatan namun dia anggap sebagai kesetiaan. Inilah kemuliaan dan keutamaan sejati, dan begitulah karakter orang-orang mulia. Mereka berprasangka baik atas kekhilafan yang dilakukan saudaranya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar