Vertigo terbagi menjadi beberapa jenis, namun
secara umum berdasarkan keterlibatan vestibulum (rongga sebelah lateral yang
dibatasi oleh dua lapisan tipis), Vertigo terbagi menjadi 2 jenis yakni vertigo
direk/vestibuler dan vertigo indirek/non-vestibuler.
Vertigo vestibuler
Memiliki karakteristik: lesi di
bagian perifer dari apparatus vestibuler seperti: organ vestibuler atau saraf vestibulokoklear.
Seseorang akan merasa lingkungan sekitarnya berputar (oscillopsia),rasanya naik
turun seperti berada di atas kapal.
Vertigo vestibuler seringkali diikuti dengan gejala otonom seperti nausea dan muntah serta nistagmus (kondisi mata tak sadar yang mengakibatkan penglihatanmenjadi terbatas). Lesi vestibuler juga ada yang di bagian sentral contohnya lesi pada nukleus vestibuler di batang otak. Lesi sentral vestibuler juga bisa menyebabkan vertigo direk, akan tetapi secara umum lebih ringan dibandingkan lesi perifer. Gejala otonom juga cenderung lebih minim atau bahkan tidak ada.
Vertigo vestibuler seringkali diikuti dengan gejala otonom seperti nausea dan muntah serta nistagmus (kondisi mata tak sadar yang mengakibatkan penglihatanmenjadi terbatas). Lesi vestibuler juga ada yang di bagian sentral contohnya lesi pada nukleus vestibuler di batang otak. Lesi sentral vestibuler juga bisa menyebabkan vertigo direk, akan tetapi secara umum lebih ringan dibandingkan lesi perifer. Gejala otonom juga cenderung lebih minim atau bahkan tidak ada.
1. Vertigo posisi jinak(benign paroksismal positional vertigo)
BPV sejauh ini merupakan penyebab paling umum
dari vertigo. Merupakan hasil dari kristal kalsium karbonat yang mengambang
bebas yang secara tidak sengaja memasuki lengan panjang kanalis semisirkularis
posterior. Normalnya kristal ini melekat pada makula (pusat retina) utricular.
Dengan adanya perubahan posisi, kristal bergerak dalam endolymph dan
menggantikan cupula sehingga menyebabkan vertigo.
2. Vestibulopathy perifer akut (neuritis vestibular)
Merupakan jenis pemnyakit epidem dan dapat
mempengaruhi beberapa anggota keluarga yang sama sekaligus. Penyakit ini lebih
sering ditemukan pada musim semi atau awal musim panas. Faktor-faktor resiko
ini menunjukkan bahwa penyakit ini merupakan infeksi virus dan
studi patologis menunjukkan atrofi dari satu atau lebih dari
batang saraf vestibular, yang paling sesuai dengan proses infeksi atau
pascainfeksi.
3. Sindrom Meniere
Berdasarkan Temuan patologis, prinsip dari
penyakit ini adalah peningkatan volume endolimfe (cairan yang berada di dalam labirin telinga
dalam) yang berhubungan dengan distensi seluruh sistem endolimfatik (hidrops
endolymphatic). Pecahnya membran labirin mungkin dapat menjelaskan
karakteristik mendadak dari episode-episode pada sindrom ini.
Vertigo
nonvestibuler
Vertigo nonvestibuler seringkali sulit
dideskripsikan secara jelas. Penderita biasanya mengeluhkan rasa pusing,
kekosongan di kepala, dan gelap pada mata. Kondisi oscillopsia (benda
diam seolah-olah bergerak) dan gejala otonom tidak pernah ditemukan. Lesi pada
bagian saraf pusat dapat menyebabkan nistagmus patologis.
Vertigo nonvestibuler bisa disebabkan lesi pada bagian nonvestibuler dari
sistem regulator keseimbangan atau bisa juga disebabkan kesalahan proses informasi
di sistem saraf pusat(misal
karena lesi cerebelar). Hipotensi ortostatik dan stenosis aorta
dapat menjadi penyebab vertigo nonvestibuler.
1. Migrain
Vertigo yang disebabkan karena migrain
dikarenakan Vasospasme atau cacat metabolik yang diturunkan.
2. Insufisiensi
Vertebrobasilar
Biasanya disebabkan oleh aterosklerosis pada arteri subklavia, tulang belakang,
dan basilar. Vertigo juga umum dihubungkan dengan infark batang otak lateral
atau otak kecil.
3. Tumor sudut cerebellar-pontine
Tumor ini tumbuh lambat, memungkinkan sistem
vestibular untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi. Sehingga manifestasi
klinis yang dihasilkan biasanya berupa sensasi samar ketidakseimbangan bukan
vertigo akut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar