Mendung begitu indah bersanding dengan
teriknya sinar mentari
Angin bertiup dengan ritme yang semakin
kencang
Terkadang berhenti, lalu berhembus lagi
Berhembus kencang hingga menggoyang
pepohonan yang tampak jumawa.
Rintik kecil mulai berjatuhan disela
kesombongan matahari yang enggan bersembunyi dibalik awan hitam
Tanah mulai basah.
Rintik air berubah menjadi curahan
hujan
Daun-daun yang lebih dulu basah tak
henti bergoyang
Entah riang atau menggigil kedinginan
Sedang angin tak menghentikan
hembusannya.
Hujan semakin deras
Selokan mulai terisi,
Mengalir tenang airnya mencari tempat
bermuara
Sang kodok berkumandang bersahutan
Menyanyikan gempita suka cita
Ngok.ngok.ngok……
Meramaikan dingin dalam gigil menjelang
senja dalam balutan hujan.
Hujan tak kunjung menampakkan tanda
akan mereda
Air selokan mulai meluap
Menampakkan warnanya yang kecoklatan
Membawa timbunan sampah yang lama
tertahan didalamnya.
Aku termaku menyaksikan, keajaiban
selokan yang merubah jernihnya air hujan menjadi coklat kehitaman
Minggu, 4 November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar