Minggu, 11 November 2012

Mencegah pengeroposan gigi



Jika gigi berlubang yang cukup besar dan sisanya tidak dapat dipertahankan, sebaiknya segera dicabut untuk mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut ke seluruh tubuh, misalnya jantung . Tentu saja pencabutan sisa gigi tersebut tidak berbahaya jika dilakukan dengan prosedur yang tepat.

Setelah luka pencabutan gigi sembuh, sebaiknya segera dibuatkan gigi tiruan sebagai pengganti gigi asli. Gigi tiruan tersebut berfungsi untuk pemulihan estetik, mengembalikan fungsi bicara, mencegah migrasi gigi, dan menjaga keseimbangan pengunyahan. Gigi tiruan yang dapat digunakan ada beberapa pilihan, yaitu gigi tiruan lepasan atau gigi tiruan cekat. Alternatif lain dapat juga melakukan implan gigi. Namun sebelumnya harus berkonsultasi terlebih dahulu kepada Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia (Spesialis Gigi Tiruan), gigi tiruan mana yang paling tepat untuk kasus dan kondisi rongga mulut yang dialami.
Sedangkan saran untuk mencegah gigi berlubang dan pengeroposan gigi lebih lanjut adalah melakukan perawatan non invasif yang dapat membantu terjadinya proses remineralisasi gigi, seperti:

1.    Meningkatkan asupan air minum. Minumlah air mineral minimal 2 liter (8 gelas) sehari, sehingga aliran air ludah akan lebih banyak. Hal ini berfungsi sebagai pembersih alami bagi gigi, dan sebagai penetral kondisi rongga mulut yang asam. Kondisi mulut asam (pH rendah) dapat menyebabkan terjadinya demineralisasi gigi.

2.    Melakukan pembersihan gigi. Lakukan penyikatan gigi dengan teknik dan frekuensi yang tepat tentang jadwal menggosok gigi yang baik serta lakukan pembersihan mekanis tambahan bagi gigi menggunakan benang gigi (dental floss).

3.    Menggunakan agen antibakteri bagi rongga mulut. Dapat digunakan obat kumur klorheksidin sebagai agen antibakteri bagi rongga mulut. Penggunaannya tidak boleh lebih dari 2 minggu berturut-turut.

4.    Menggunakan pasta gigi berfluor. Namun kebutuhan perawatan non invasif diatas berbeda-beda kebutuhannya bagi setiap orang, sebaiknya lakukan terlebih dahulu pemeriksaan faktor resiko gigi berlubang di Dokter Gigi, kemudian baru dapat ditentukan perawatan non invasif apa yang tepat untuk dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar