Jika gigi berlubang yang cukup besar
dan sisanya tidak dapat dipertahankan, sebaiknya segera dicabut untuk mencegah
terjadinya infeksi lebih lanjut ke seluruh tubuh, misalnya jantung . Tentu saja
pencabutan sisa gigi tersebut tidak berbahaya jika dilakukan dengan prosedur
yang tepat.
Setelah luka pencabutan gigi sembuh,
sebaiknya segera dibuatkan gigi tiruan sebagai pengganti gigi asli. Gigi tiruan
tersebut berfungsi untuk pemulihan estetik, mengembalikan fungsi bicara,
mencegah migrasi gigi, dan menjaga keseimbangan pengunyahan. Gigi tiruan yang
dapat digunakan ada beberapa pilihan, yaitu gigi tiruan lepasan atau gigi
tiruan cekat. Alternatif lain dapat juga melakukan implan gigi. Namun
sebelumnya harus berkonsultasi terlebih dahulu kepada Dokter Gigi Spesialis
Prostodonsia (Spesialis Gigi Tiruan), gigi tiruan mana yang paling tepat untuk
kasus dan kondisi rongga mulut yang dialami.
Sedangkan saran untuk mencegah gigi
berlubang dan pengeroposan gigi lebih lanjut adalah melakukan perawatan non
invasif yang dapat membantu terjadinya proses remineralisasi gigi, seperti:
1. Meningkatkan
asupan air minum.
Minumlah
air mineral minimal 2 liter (8 gelas) sehari, sehingga aliran air ludah akan
lebih banyak. Hal ini berfungsi sebagai pembersih alami bagi gigi, dan sebagai
penetral kondisi rongga mulut yang asam. Kondisi mulut asam (pH rendah) dapat
menyebabkan terjadinya demineralisasi gigi.
2. Melakukan
pembersihan gigi.
Lakukan
penyikatan gigi dengan teknik dan frekuensi yang tepat tentang jadwal menggosok
gigi yang baik serta lakukan pembersihan mekanis tambahan bagi gigi menggunakan
benang gigi (dental floss).
3. Menggunakan agen
antibakteri bagi rongga mulut.
Dapat
digunakan obat kumur klorheksidin sebagai agen antibakteri bagi rongga mulut.
Penggunaannya tidak boleh lebih dari 2 minggu berturut-turut.
4. Menggunakan pasta
gigi berfluor.
Namun
kebutuhan perawatan non invasif diatas berbeda-beda kebutuhannya bagi setiap
orang, sebaiknya lakukan terlebih dahulu pemeriksaan faktor resiko gigi
berlubang di Dokter Gigi, kemudian baru dapat ditentukan perawatan non invasif
apa yang tepat untuk dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar