By Herbert W. Armstrong
Sungguh amat mustahil jika Yesus
dilahirkan pada musim dingin! (Di wilayah Yudea, setiap bulan Desember adalah
musim salju dan hawanya sangat dingin) Sebab Injil Lukas 2:11
menceritakan suasana di saat kelahiran Yesus sebagai berikut:
“Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang
menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang
malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan
mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut,
sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh
bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, di kota Daud.”
Tidak
mungkin para penggembala ternak itu berada di padang Yudea pada bulan Desember.
Biasanya mereka melepas ternak ke padang dan lereng-lereng gunung. Paling
lambat tanggal 15 Oktober, ternak tersebut sudah dimasukkan ke kandangnya untuk
menghindari hujan dan hawa dingin yang menggigil. Bibel sendiri dalam
Perjanjian Lama, Kidung Agung 2: dan Ezra 10:9, 13 menjelaskan bahwa bila musim
dingin tiba, tidak mungkin pada gembala dan ternaknya berada di padang terbuka
di malam hari.
Adam
Clarke mengatakan:
“It was an ancient
custom among Jews of
those days to send out their sheep to the field and desert about the Passover (early
spring), and bring them home at commencement of the first rain.” (Adam Clarke
Commentary, Vol.5, page 370, New York).
“Adalah kebiasaan lama bagi orang-orang Yahudi untuk
menggiring domba-domba mereka ke padang menjelang Paskah (yang jatuh awal musim
semi), dan membawanya pulang pada permulaan hujan pertama.”
Adam
Clarke melanjutkan:
“During the time they
were out, the sepherds watch them night and day. As?the first rain began early
in the month of Marchesvan, which answers to part of our October and November
(begins sometime in october), we find that the sheep were kept out in the open
country during the whole summer. And, as these sepherds had not yet brought
home their flocks, it is a presumptive argument that october had not yet
commenced, and that, consequently, our Lord was not born on the 25th of
December, when no flock were out in the fields; nor could He have been born
later than September, as the flocks were still in the fields by night. On this
very ground, the Nativity in December should be given up. The feeding of the
flocks by night in the fields is a chronological fact. See the quotation from
theTalmudists in
Lightfoot.”
“Selama domba-domba berada di luar, para penggembala
mengawasinya siang dan malam. Bila hujan pertama mulai turun pada bulan
Marchesvan, atau antara bulan Oktober dan November, ternak-ternak itu mulai
dimasukkan ke kandangnya. Kita pun mengetahui bahwa domba-domba itu dilepas di
padang terbuka selama musim panas. Karena para penggembala belum membawa pulang
domba-dombanya, berarti bulan Oktober belum tiba. Dengan demikian dapatlah
diambil kesimpulan bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember, ketika tidak
ada domba-domba berkeliaran di padang terbuka di malam hari. Juga tidak mungkin
dia lahir setelah bulan September, karena di bulan inilah domba-domba masih
berada di padang waktu malam. Dari berbagai bukti inilah, kemungkinan lahir di
bulan Desember itu harus disingkirkan. Memberi makan ternak di malam hari,
adalah fakta sejarah sebagaimana yang diungkapkan oleh Talmud (kitab suci
Yahudi) dalam bab “Ringan Kaki”.
Di ensiklopedi mana pun atau juga di
kitab suci Kristen sendiri akan mengatakan kepada kita bahwa Yesus tidak lahir
pada tanggal 25 Desember. Catholic Encyclopedia sendiri secara
tegas dan terang-terangan mengakui fakta ini.
Tidak
seorang pun yang mengetahui, kapan hari kelahiran Yesus yang sebenarnya. Jika
kita meneliti dari bukti-bukti sejarah dan kitab suci Kristen sendiri, saya
bisa mengambil kesimpulan bahwa Yesus lahir pada awal musim gugur – yang
diperkirakan jatuh pada bulan September – atau sekitar 6 bulan setelah hari
Paskah.
Jika
Tuhan menghendaki kita untuk mengingat-ingat dan merayakan hari kelahiran
Yesus, niscaya dia tidak akan menyembunyikan hari kelahirannya.
swaramuslim.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar