By
Herbert W. Armstrong
Kata Christmas (Natal) yang artinya
Mass of Christ atau
disingkat Christ-Mass, diartikan sebagai hari untuk merayakan kelahiran
“Yesus”. Perayaan yang diselenggarakan oleh non-Kristen dan semua orang Kristen
ini berasal dari ajaran Gereja Kristen Katolik Roma. Tetapi, dari manakah
mereka mendapatkan ajaran itu? Sebab Natal itu bukan ajaran Bible (Alkitab),
dan Yesus pun tidak pernah memerintah para muridnya untuk menyelenggarakannya.
Perayaan yang masuk dalam ajaran Kristen Katolik Roma pada abad ke empat ini
adalah berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala.
Karena perayaan Natal yang diselenggarakan di seluruh dunia ini berasal dari Katolik Roma, dan tidak memiliki dasar dari kitab suci, maka marilah kita dengarkan penjelasan dari Katolik Roma dalam Catholic Encyclopedia, edisi 1911, dengan judul “Christmas”, anda akan menemukan kalimat yang berbunyi sebagai berikut:
Karena perayaan Natal yang diselenggarakan di seluruh dunia ini berasal dari Katolik Roma, dan tidak memiliki dasar dari kitab suci, maka marilah kita dengarkan penjelasan dari Katolik Roma dalam Catholic Encyclopedia, edisi 1911, dengan judul “Christmas”, anda akan menemukan kalimat yang berbunyi sebagai berikut:
“Christmas was not
among the earliest festivals of Church ? the first evidence of the feast is
from Egypt. Pagan customs centering around the January calends gravitated to
christmas.”
“Natal bukanlah diantara
upacara-upacara awal Gereja ? bukti awal menunjukkan bahwa pesta tersebut
berasal dari Mesir. Perayaan ini diselenggarakan oleh para penyembah berhala
dan jatuh pada bulan Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus.”
Dalam Ensiklopedi itu pula, dengan judul “Natal Day,” Bapak Katolik pertama, mengakui bahwa:
“In the Scriptures,
no one is recorded to have kept a feast or held a great banquet on his
birthday. It is only sinners (like Paraoh and Herod) who make great rejoicings
over the day in which they were born into this world.”
“Di dalam kitab suci, tidak seorang pun
yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari
kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes)
yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.”
Encyclopedia Britannica, yang terbit tahun 1946, menjelaskan sebagai berikut:
“Christmas was not
among the earliest festivals of the church? It was not instituted by Christ or
the apostles, or by Bible authority. It was picked up of afterward from
paganism.”
“Natal bukanlah upacar-upacara awal
gereja. Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan
Bible (Alkitab) juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambil oleh
gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.”
Encyclopedia Americana terbitan tahun 1944 juga menyatakan sebagai berikut:
“Christmas It was,
according to many authorities, not celebrated in the first centuries of theChristian
church, as the Christian usage in general was to
celebrate the death of remarkable persons rather than their birth?” (The
“Communion,” which is instituted by New Testament Bible authority, is a
memorial of the death of Christ.) “? A feast was established in memory of this
event (Christ’s birth) in the fourth century. In the fifth century the Western
Church ordered it to be celebrated forever on the
day of the old Roman feast of the birth of Sol, as no certain knowledge of the
day of Christ’s birth existed.”
“Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak
pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya, umat Kristen hanya merayakan
hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari
kelahiran orang tersebut..” (“Perjamuan Suci” yang termaktub dalam Kitab
Perjanjian Baru, hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus)”? Perayaan
Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad
keempat Masehi. Pada abad kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat
Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta
bangsa Roma yang merayakan hari “Kelahiran Dewa Matahari.” Sebab tidak seorang
pun yang mengetahui hari kelahiran Yesus.”
Sekarang
perhatikan! Fakta sejarah telah membeberkan kepada kita bahwa mulai lahirnya
gereja Kristen pertama sampai dua ratus atau tiga ratus tahun kemudian – jarak
waktu yang lebih lama dari umur negara Amerika Serikat – upacara Natal tidak
pernah dilakukan oleh umat Kristen. Baru setelah abad keempat, perayaan ini
mulai diselenggarakan oleh orang-orang Barat, Roma dan Gereja. Menjelang abad
kelima, Gereja Roma memerintahkan untuk merayakannya sebagai hari raya umat
Kristen yang resmi.
swaramuslim.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar